Minggu, 01 Desember 2013

Cara memilih kalung sesuai kerah baju

Memakai aksesori tentu dapat melengkapi penampilan Anda. Nah, jika ingin memakai kalung, sebaiknya sesuaikan dengan bentuk kerah busana yang Anda kenakan.
- Kerah bulat
Padukan kerah berbentuk bulat yang simpel dengan kalung bertumpuk agar penampilan terlihat lebih ’wah’. Untuk bahan kalung, bisa pilih kombinasi batu-batuan dengan rantai, atau kalung besar unik jika Anda ingin tampil edgy.
- V-Neck
Padukan V-neck dengan kalung model choker (ketat di leher) atau semi-choker. Pastikan panjangnya tidak melebihi kerah, agar detail kerah tetap terlihat.
- Kerah Kemeja
Buka dua kancing teratas kemeja yang Anda kenakan, kemudian kenakan kalung tipis berbandul dengan panjang tepat pada tulang belikat. Hal itu akan membuat penampilan Anda semakin menawan. Kemeja polos juga bisa tampil lebih menawan dengan syal bermotif.
- Turtle Neck
Atasan dengan leher tinggi cocok dipadukan dengan kalung rantai bertumbuk yang layer pertamanya jatuh di bagian atas dada, untuk menyeimbangkan kesan ’penuh’ di bagian atas.
- Kerah Sabrina
Kerah ini akan sangat cocok dipadukan dengan kalung panjang, karena akan membuat garis leher dan potongan bahu yang lebar terlihat lebih seimbang.
- Straplees (Kemben)
Karena modelnya minimalis, jangan takut memadukan busana model kemben dengan kalung berornamen besar atau statement necklace untuk kesan seksi dan glamor.
Source: Nyata.co.id

Sumber: http://flipersshop.com/cara-memilih-kalung-sesuai-kerah/#ixzz2mDOp4kaJ
flipersshop supplier baju bangkok import thailand.

Memakai Kalung yang Sesuai

Tips memilih kalung yang sesuai berdasarkan bentuk leher :
Jika leher jenjang maka semua bentuk Kalung Wanita akan cocok dikenakan. Leher pendek atau gemuk, hindari kalung dengan model tumpuk atau tebal, juga jangan terlalu ketat. Kenakan Kalung yang ringan dan simpel. Atur jatuhnya agak menjuntai ke dada sehingga memberi ruang di leher. Ini akan memberi kesan leher lebih jenjang. Paling tepat adalah kalung model liontin atau rantai kecil.

Sedangkan leher kurus, maka pilihlah Kalung Wanita dengan detail yang lebih padat. Kenakan agak naik de atas dada sehingga memberi volume pada leher.
Tips memilih kalung yang sesuai berdasarkan Model busana yang di pakai:
Busana berkerah, sebaiknya pilih kalung (Kalung Etnik) yang simpel, liontin sangat tepat untuk busana berkerah. Ingat, kerah sudah memberi kesan leher bervolume jadi jangan tampah dengan kalung yang berlebihan. Lihat Jual Kalung Wanita dan Jual Kalung Etnik.
Model busana off shoulder atau dada terbuka akan lebih seksi dengan kalung yang elegan atau gemerlap (Necklaces Handmade). Pilih kalung yang menawan untuk mengisi leher dan bahu Anda. Model kalung choker juga sangat tepat untuk busana off shoulder. Lihat Jual Kalung
Hindari mengenakan Kalung yang bertumpuk-tumpuk terutama jika materialnya tidak sama. Kenakan kalung yang senada dengan gelang ataupun busana

cara memilih gelang

tips memilih gelang yang sesuai dengan lengan kita
Tips memilih gelang sesuai dengan lengan kita

Gelang adalah salah satu assesoris pelengkap penampilan wanita agar terlihat cantik. Maka dari itu kita sebagai kaum wanita harus bias memadupadankan gelang yang akan kita gunakan agar terlihat serasi dengan postur tangan kita dan busana yang akan kita gunakan.
Berikut ini adalah tips memilih gelang sesuai dengan bentuk tangan kita masing-masing :
• Kalau ukuran tangan, kamu besar dan pergelangan tangan juga besar pilihlah gelang tangan yang sedikit tebal, bisa dengan warna yang tidak menyolok,, karena akan memberikan efek kurus ditangan, juga warna yang kalem, mensiasati bentuk lengan yang besar.
• Kalau Ukuran lengan kecil, cobalah gelang denga diameter lebih besar, tapi ingat jangan sampai terlalu besar hingga melorot pada saat dipakai, gunakan warna seperti kuning, jingga, biru metalik, akan menambah cantik tampilan tangan anda, bisa juga bentuk gelang segitiga, kotak dengan lebar yang lumayan besar.
• Jika ukuran tangan kekar, atau berotot, cocok memakai gelang yang tipis dan banyak, pilihan warna hitam juga keren dan cocok untuk fashion anda

Fakta Tentang Gelang
Yang paling penting untuk memilih desain gelang adalah yang cocok dipasang di tangan. Desain Gelang seharusnya tidak menggantungi pergelangan tangan Anda dalam posisi yang menyebabkan ketidaknyamanan dan memberikan tekanan pada kulit Anda, dan tidak terlalu menghilangkan celah pada tangan Anda. Untuk gelang onyx, sebuah tampilan sederhana dari batu-batu berbaris melingkar akan menjadi yang pilihan desain terbaik.

Tips Memilih Bros Bagi Yang Berjilbab

Memilih bros adalah hal yang gampang gampang susah. Banyak hal atau faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan bros bagi Anda yang berjilbab, bagi saya juga tentunya. Sebelum memilih bros untuk kerudung atau jilbab, ada baiknya jika Anda perhatikan hal-hal berikut:

  • Pilih dulu bentuk aksesori kemudian sesuaikan dengan model serta warna kerudung atau jilbabnya. Jangan lupa menyesuaikan pula dengan warna busananya.
  • Bila ingin menonjolkan aksesori berbentuk rumit dan berukuran besar sebaiknya dipadu dengan kain bermotif samar atau tanpa corak.
  • Aksesoris kecil akan terlihat lebih cantik dan jelas bila disisipkan di bagian samping atau depan jilbab.


Setelah dipakai, bros sebaiknya dibungkus dengan kertas halus agar tidak tergores. Lalu simpan dalam wadah khusus. Agar bebatuan aksesori tetap terawat, bersihkan dengan kain halus yang telah dibasahi, kemudian keringkan dengan kain. Dengan demikian kita yang berjilbab akan semakin terlihat cantik dan trendy.

cara memilih bros





Jangan sembarangan memilih dan meggunakannya lho, gak mau kan penampilan kamu malah menjadi berantakan hanya karena tambahan manis ini?
1. Pilih pakaian yang akan diunakan terlebih dulu
Beda bahan yang digunakan, beda juga bros yang harus kamu pilih. Jika kamu menggunakan pakaian berbahan ringan seperti sheer, sutera, atau cashmere, dan ainnya, maka sesuaikan juga dengan menggunakan bros berbahan ringan dengan ukuran yang gak terlalu besar. Sesuaikan juga warna bros dengan warna pakaian kamu. Untuk mendapatkan warna bros yang tepat, pilihlah bros sesuai gradasi warna pakaian kamu.
Hindari menggunakan warna bros yang sama persis dengan pakaian yang kamu gunakan, karena bros kamu jadi gak kelihatan. Jadi misal kamu menggunakan pakaian berwarna biru muda, gunakan bros berwarna biru tua. Dan jika pakaian yang kamu gunakan sudah memilii warna yang mencolok, sebaiknya kamu gak menambahkan bros lagi. Jangan sampai penampilan kamu menjadi terlihat berlebihan.
2. Ukuran Bros
Apabila pakaian kamu sudah memiliki lipit, rimple, ata model lainnya yang bervariasi, dan kamu harus menggunakan bros, sebaiknya pilih bros berukuran kecil agar pnampilan gak terlalu ramai. Sebaliknya, jika pakaian yang kamu gunakan terlhat polos, manfaatkan saja pesona bros unik berukuran sedang dengan warna yang menarik.
3. Aksesoris tambahan lain
Jika kamu termasuk fashionista pecinta aksesoris, lebih hati-hatilah saat menggunakan bros bebarengan dengan aksesoris lainnya seperti kalung. Sebaiknya pilih salah satu saja. Atau pilih liontin kalung yang berukuran sedang agar kalung dan bros bisa nampak serasi dan saling melengkapi.

Memilih Bros Jilbab dengan Tepat

Agar tampil cantik saat mengenakan busana muslimah tentunya memerlukan perlengkapan dan aksesoris untuk menambah kecantikan jilbab. Bros atau pernak-pernik jilbab saat ini bisa secara cepat Anda temui di mall-mall maupun toko perlengkapan aksesoris. Banyak sekali desain dan model bros, sehingga Andapun bisa menentukan satu pilihan bros manis untuk disematkan di jilbab yang Anda kenakan agar lebih cantik dan manis.
bros jilbab Memilih Bros Jilbab dengan Tepat
Berikut cara memilih bros jilbab yang cantik dan anggun untuk Anda.

Tips Memilih Bros

  • Memilih bros yang sesuai dengan jilbab Anda. Jika jilbab sudah ramai dengan bordir, manik-manik juga payet usahakan untuk memilih bros yang sederhana namun tetap mampu menjadi pelengkap jilbab sehingga nampak manis.
  • Perhatikan warna bros. Warna bros sangat berpengaruh terhadap keserasian perpaduan bros dengan jilbab Anda.
  • Model bros. Untuk model dan desain bros, pilihlah model yang sederhana namun terlihat elegan dan anggun. Belum tentu bros yang terdiri dari susunan banyak berlian dan mutiara akan terlihat bagus.
  • Untuk busana yang memiliki motif bunga dan kebaya yang ramai dengan pernik-pernik, Bros ukuran besar akan lebih bagus untuk memperlihatkan kesan mencolok.
  • Pilih bros yang berasal dari bahan kuningan, mutiara dan berlian yang berkualitas agar mata bros tidak mudah rusak.
  • Bros kecil dan mungil namun bersinar bisa Anda sematkan pada jilbab bagian samping agar lebih terlihat mempesona dan lebih ramah serta manis tentunya.
  • Bros berbentuk bunga, hewan dan yang terkesan mewah lebih tepat untuk jilbab polos.
Dengan memilih bros saja tentunya belum cukup bukan? Perlu ada cara untuk merawat bros agar tetap terawat dan terlihat cantik.
Tips Merawat Bros
  • Lap bros dengan kain yang dibasahi dengan air setelah pemakaian.
  • Simpan di tempat yang kering, sejuk dan tentunya bersih.
  • Pisahkan bros dengan perhiasan atau pelengkapan lainnya untuk menjaga kualitas bros.
  • Bungkus bros dengan kertas halus untuk menghindari tergoresnya bros
Anda bisa menambah rasa percaya diri untuk tampil anggun, elegan dan manis dihadapan orang-orang terdekat Anda dengan busana muslimah. Semoga artikel ini bermanfaat dan Anda pun semakin pandai dalam memilih bros jilbab.

Tips Memilih Model Kalung

Siapa yang tidak kenal kalung. Aksesori pemanis leher ini pada saat sekarang perkembangannya makin pesat, seiring dengan perkembangan dunia fashion yang memiliki penggemar yang makin banyak mulai dari usia muda hingga paruh baya. Memilih model kalung jenis apapun bukanlah hal yang sulit jaman sekarang, namun yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis kalung adalah kegunaan, bahan, padu-padannya dengan jenis leher dan tipe busana atau outfit yang akan dikenakan. Pemilihan jenis model kalung yang salah akan menyebabkan penampilan seseorang menjadi tidak sedap dipandang mata, walaupun jenis bahan pembuatnya terbuat dari emas, mutiara ataupun platinum.

Memilih model kalung, tipsnya

Berikut ini akan disajikan tips memilih model kalung dan padu-padannya dengan jenis pakaian, suasana dan panjang leher seperti yang diambil dari beberapa sumber, yaitu:
  • Formal.
    Apabila hendak menghadiri suatu acara yang formal, kalung jenis princess dengan bahan emas atau mutiara dapat dipadu-padankan dengan outfit formal, sehingga terkesan anggun dan glamour.
  • Non formal.
    Kalung jenis opera atau bib, bisa digunakan dalam suasana non formal, seperti pada pesta ulang tahun atau sekedar jalan jalan santai dengan dipadu-padankan dengan outfit warna ceria. Sebaiknya pilih dari yang berbahan alam seperi kerang, batu atau kayu.
  • Leher pendek.
    Bagi yang memiliki leher pendek, kalung jenis matinee dapat dipilih dan dipadu-padankan dengan baju kerah terbuka atau kemeja dengan kancing atas sedikit terbuka. Hindari pemilihan chocker karena memberikan kesan seperti tidak mempunyai leher.
  • Leher panjang.
    Bagi yang memiliki leher panjang, memilih jenis kalung apapun akan tampak mempesona, yang perlu diperhatikan adalah jenis pakaian atau outfit yang dikenakan. Sebaiknya hindari pemakaian kalung jenis rope pada pakaian berkerah dan bercorak, karena akan membuat penampilan menjadi kacau.

Gelang








Bahan

Secara tradisional, biasanya sebuah gelang dibuat dari logam mulia; seperti emas, perak, platina atau logam berharga lainnya, serta rangkaian untaian mutiara atau manik-manik. Gelang kadang bertatahkan batu mulia seperti intan dan permata. Ada pula gelang yang diukirkan dari batuan utuh seperti batu giok. Selain terbuat dari logam atau mineral bebatuan, ada pula gelang yang terbuat dari serat tumbuhan, seperti dari kayu atau akar (misalnya gelang akar bahar), atau serat tumbuhan yang dianyam dan dijalin.
Saat ini bahan yang digunakan untuk pembuatan kalung cukup beragam misalnya; besi, baja, perunggu, tembaga, keramik, kaca, biji buah saga, kain, batu, rotan, kayu, bambu, tanduk, kulit, tulang, kerang, karet, plastik, dan masih banyak lagi. Gelang biasanya berbentuk rantai dan kadang-kadang ditambahkan liontin, pendan atau bandul sebagai pemanis.

Sejarah

Gelang Mesir Kuno, sekitar 1450 SM.
Gelang emas kuno, periode Kekaisaran Akhemeniyah Persia, sekitar 500 SM, Iran.
Gelang sudah ada setua peradaban manusia. Perhiasan zaman prasejarah berupa manik-manik batu kemungkinan besar dijalin sebagai gelang atau kalung. Gelang emas berukir kumbang scarab sudah ada sejak tahun 5000 SM di Mesir Kuno. Gelang-gelang meas juga ditemukan pada peradaban lain seperti peradaban Babilonia, Persia, Yunani Kuno, Romawi Kuno, India dan China Kuno.
Di Indonesia suku bangsa Nusantara seperti Batak, Nias, Dayak, suku di Sumbawa dan lain sebagainya telah mengenal perhiasan seperti gelang, kalung, dan mahkota sebagai bentuk aksesoris penanda status, khususnya bagi raja atau kepala suku. Pada kebudayaan klasik periode Hindu-Buddha Indonesia di pulau Jawa dan Bali, gelang juga merupakan salah satu perhiasan atribut penanda status orang yang mengenakannya. Kaum bangsawan, keluarga raja, dan orang kaya mengenakan gelang emas sebagai perhiasan dan penanda status sosial.

Fungsi gelang

Gelang dapat berfungsi sebagai perhiasan atau sebagai penanda status orang yang mengenakannya. Gelang telah digunakan sepanjang sejarah oleh laki-laki dan perempuan. Digunakan baik sebagai perhiasan atau untuk menandai berbagai perbedaan di banyak kebudayaan. Pada beberapa kebudayaan, gelang dapat menandakan status dan kelas sosial penggunanya. Kaum bangsawan, keluarga raja, atau orang kaya biasanya menggunakan gelang mewah dari logam mulia seperti emas dan perak dan berhias permata. Dalam kebudayaan Timur Tengah kuno dan Romawi Kuno, gelang atau kalung pengikat leher khusus dikenakan oleh kaum budak untuk menandai status mereka.
Kini pada zaman modern gelang dapat juga dicantumkan label, tag, atau lembar yang tertulis identitas orang yang mengenakannya. Penggunaan seperti ini misalnya gelang pasien rumah sakit, atau gelang tag pada penonton konser atau tamu klub. Penggunaan kontemporer lainnya misalnya gelang persahabatan, gelang yang sama yang dikenakan sepasang atau sekelompok sahabat, atau gelang karet warna-warni yang menunjukkan tema solidaritas tertentu, seperti solidaritas HIV-AIDS, nasionalisme, atau tema solidaritas lainnya.

Lihat juga

Referensi


Pranala luar

Cincin yang Dipakai Rasulullah SAW

Rasulullah saw Mengenakan Cincin
Didalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw mengenakan cincin. Pada awalnya Rasulullah saw mengenakan cincin yang terbuat dari emas sebelum adanya pelarangan mengenakan emas bagi kaum laki-laki. Diantara beberapa riwayat itu adalah apa yang disebutkan oleh Imam Malik didalam kitabnya ‘al Muwattha’, dari Adullah bin Umar bahwasanya Rasulullah saw pernah mengenakan cincin dari emas kemudian Rasulullah saw membuangnya dan beliau bersabda,”Aku tidak akan mengenakannya selama-lamanya.’ Maka manusia yang menyaksikannya pada saat itu pun membuang cincin-cincin mereka.
Didalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik berkata bahwa cincin Rasulullah saw terbuat dari perak dan batu (cinicin) nya adalah batu Habasyi.” (HR. Muslim)
Adapun bentuk cincin Rasulullah saw sebagaimana disebutkan Ibnul Qoyyim bahwa sekembalinya beliau saw dari Hudaibiyah kemudian beliau saw menulis surat kepada para Raja di bumi yang dibawa oleh para kurirnya. Tatkala beliau hendak menulis surat kepada raja Romawi maka dikatakan kepadanya saw,”Sesungguhnya mereka tidak akan membaca suatu surat kecuali apabila dibubuhi tanda (stempel).” Maka beliau saw menjadikan cincinya yang terbuat dari perak yang diatasnya terdapat ukiran terdiri dari tiga baris. Muhammad pada satu baris, Rasul pada satu baris dan Allah pada satu baris. Beliau pun menyetempel surat-surat yang dikirimkan kepada para raja dengannya serta mengutus 6 orang pada satu hari di bulan Ramadhan tahun 7 H. (Zaadul Ma’ad, juz I hal 119 – 120)
Dijari Apa Beliau saw Mengenakannya ?
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq berkata,”Aku menyaksikan ash Shalt bin Abdullah bin Naufal bin Abdul Mutthallib mengenakan cincin di jari kelingking kanan.” Maka aku mengatakan,”Apa ini?’ dia menjawab,’Aku pernah melihat Ibnu Abbas mengenakan cincinnya seperti ini dan menjadikan batu cincinnya dibagian luarnya.’ Dia mengatakan,’Tidaklah Ibnu Abas meyakini hal itu kecuali dia menyebutkan bahwa Rasulullah saw mengenakan cincinnya seperti itu.’ (HR. Abu Daud)
Al Mundziri mengatakan,”hadits ini dikeluarkan at Tirmidzi.” Dan dia juga berkata,”Telah berkata Muhammad bin Ismail yaitu al Bukhori bahwa Hadits Muhammad bin Ishaq dari ash Shalt bin Abdullah bin Naufal ini adalah hadits hasan.” Imam Muslim didalam shahihnya dari hadits Tsabit dari Anas bin Malik berkata,”Cincin Nabi saw dikenakan di sini, dia mengisyaratkan kepada jari kelingking kirinya.” Dan An Nasai juga mengeluarkan hadits seperti ini.
Adh Dhaya’i juga mengeluarkan hadits Qatadah dari Anas berkata,”Bahwa aku melihat putihnya cincin Nabi saw di jari kirinya.” Dan orang-orang didalam sanad hadits ini bisa dijadikan argumentasi didalam keshahihanya. At Tirmidzi juga mengeluarkan hadits Abi Ja’far Muhammad dari bapaknya berkata,”Hasan dan Husein mengenakan cincin di tangan kirinya.” Dan dia mengatakan bahwa hadits ini shahih. (Aunul Ma’bud, juz XI hal 210)
Dari beberapa riwayat hadits diatas tampaklah bahwa ada riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah saw mengenakan cincin pada jari kelingking kanannya namun ada juga riwayat yang menyebutkan pada jari kelingking kirinya.
Para ulama berbeda pendapat didalam menggabungkan hadits-hadits yang berbeda tersebut. Ada diantara mereka yang menyamakan kedua hal tersebut, artinya cincin itu bisa dikenakan di jari kanan atau kiri. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa pada awalnya Rasulullah saw mengenakan cincin pada tangan kanan namun kemudian beliau saw memindahkannya ke tangan kiri.
Adapun pendapat Imam Nawawi didalam Syarh Muslimnya menyebutkan bahwa ijma’ para fuqaha membolehkan pengenaan cincin pada tangan kanan dan membolehkannya pada tangan kiri serta keduanya tidaklah dimakruhkan. Mereka berbeda pendapat tentang yang paling utama karena banyak para ulama salaf mengenakan cincin di tangan kanan dan banyak pula di tangan kiri. Malik menganjurkan untuk dikenakan ditangan kiri dan memakruhkan pengenaannya di tangan kanan. Sedangkan didalam madzhab kami (Syafi’i) bahwa tangan kanan lebih utama karena ia adalah hiasan sedangkan tangan kanan lebih mulia dan lebih berhak untuk perhiasan dan kemuliaan. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 102)
Cincin Emas atau Perak
Pada awalnya Rasulullah saw mengenakan cincin yang terbuat dari emas namun setelah ada pelarangan pengenaan emas bagi kaum laki-laki maka beliau pun membuangnya dan tidak mengenakan lagi cincin yang terbuat dari emas selama-lamanya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdullah bahwasanya Rasulullah saw pernah membuat cincin dari emas dan menjadikan batu cincinnya berada dibagian dalam telapak tangannya. Tatkala beliau saw mengenakannya maka manusia (pada saat itu) membuat (cincin). Kemudian beliau saw duduk diatas mimbar dan melepasnya seraya bersabda,”Sesungguhnya aku mengenakan cincin ini dan menjadikan batu cincinnya dibagian dalam.”maka beliau saw melemparnya dan mengatakan,”Demi Allah aku tidak akan mengenakannya selama-lamanya.” Maka manusia yang menyaksikannya saat itu pun membuang cincin mereka.” (HR. Muslim)
Imam Bukhori meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw mengenakan cincin yang terbuat dari perak dan diukir ditasnya (tulisan) Muhammad Rasulullah. Dan beliau saw mengatakan,’Aku telah mengukir diatasnya Muhammad Rasulullah, maka janganlah salah seorang mengukirnya (seperti ukiran Muhammad Rasulullah).”
Imam Nawawi menyebutkan bahwa kaum muslimin telah bersepakat dibolehkan mengenakan cincin dari perak bagi kaum laki-laki, namun sebagian Ulama Syam dahulu pernah memakruhkan pengenaannya selain oleh orang yang memiliki kekuasaan, mereka menyebutkan suatu atsar dimana atsar ini agak aneh dan tertolak.
Al Khottobi mengatakan bahwa cincin perak makruh dikenakan oleh kaum wanita karena ia merupakan simbol kaum laki-laki. Dia mengatakan,”Apabila seorang wanita tidak mendapatkan cincin dari emas maka celuplah dengan warna kuning dari kunyit atau yang menyerupainya.” Dan pendapatnya ini pun lemah atau batil tidak tidak memiliki landasan. Yang benar adalah tidaklah makruh bagi seorang wanita mengenakan cincin dari perak. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XIV hal 94)

Tips Memakai Aksesoris Jilbab Untuk Kamu Yang Berhijab

Muslimah yang menggunakan hijab tentu tak bisa lepas dari asesoris. Apalagi hijab yang dikenakan ada dua lembar / layer. Asesoris ini disamping bermanfaat untuk mematikan dua ujung hijab agar tidak mudah bergeser-geser sehingga tampak rapi, juga untuk membuat penampilan bisana hijab anda menjadi lebih cantik.
Pelaku Usaha Aksesoris dan Penulis Buku 'Membuat Bros dan Manik-Manik', Erryza Susilo mengatakan aksesoris Muslimah berhijab biasanya berupa bros dan peniti. Untuk penggunaan kedua asesoris tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:




  • Kenakan bros/ peniti yang sedikit kontras dengan warna hijabmu. Agar lebih menonjolkan keberadan bros tersebut.

  • Kenakan bros/ peniti yang sesuai dengan karaktermu. Bila kamu suka mengenakan bros yang besar, perhatikan penempatannya. Bros yang terlalu besar jangan diletakkan di bagian kepala, melainkan cukup disematkan di bahu saja.

  • Pilih aksesoris yang cukup bagus dan berkualitas, terutama penitinya kuat agar bisa awet dan bisa digunakan di berbagai kesempatan.

  • Bila mengenakan bros perhatikan ukuran penitinya. Peniti terlalu kecil akan menyulitkan untuk menggunakannya. Apalagi kalau hijab yang digunakan ada dua lembar atau lebih tentu tidak bisa masuk ke dalam peniti. Karena itu pilih bros yang menggunakan peniti berukuran sedang.

  • Bagi ibu-ibu muda yang memiliki anak balita, hindari menggunakan bros/ peniti karena kurang menarik perhatian anak. Karena anak akan menarik atau merusak bros maupun dandanan hijab. Apabila akan pergi bersama anak, terutama yang masih digendong, gunakan model hijab yang simpel dan mengurangi penggunaan aksesoris yang mencolok.